My Ideas and Stories About PAPUA

Making the rich and beautiful resources in Papua become the social economic strength for Papuan has become the long home works. Many people believe that the early start to find the answer is by understanding how Papua looks like, their communities and their special strength. And it can be realize by directly in touch with them. This blogs provides you chance to touch and gets insight ideas, trends and stories about Papua.

Jumat, 30 Juni 2017

Wisata Ke Pulau Mansinam: Potensi Besar Tidak Tertata dan Terkelola Dengan Baik

Ketika menonton video berikut yang di upload di youtube oleh Akun Fadly Sahab  mungkin akan membawa kita untuk membayangkan bagaimana indahnya pulau Mansinam. Pulau yang terkenal sebagai pusat peradaban sejarah orang Papua karena di Pulau inilah pertama kali 2 penginjil dari Jerman menginjakan kaki untuk mengubah banyak orang Papua menjadi Kristen. Tanggal 5 Februari 1855 menjadi tanggal sejarah tersebut. Sehingga di Pulau Mansinam setiap tanggal 5 Februari akan dilangsungkan ibadah dan acara syukur Injil masuk ke Papua.


Object Wisata Regiligi Pulau Mansinam, 


Sebagaimana panggilan dan penghormatannya oleh sebagian besar orang Kristen di Papua, pulau ini menjadi salah satu tujuan destinasi wisata rohani. Hampir 60% pengunjung yang datang ke Pulau Mansinam adalah mereka yang ingin melihat sisa-sisa sejarah dan merasakan kedekatan spiritual sebagai penghormatan kepada 2 penginjil. Sisanya adalah pengunjung yang datang untuk menikmati suasana tenang, sejuk dan indah yang disediakan oleh alam pulau Mansinam. Sejak Tahun 2014, pasca peresmian Patung Yesus lokasi puncak perjalanan pengunjung adalah patung ini. Posisinya yang tepat berada di puncak bukit pulau mansinam dengan suasana sejuk dan titik dimana kita bisa menikmati kota manokwari tentu menjadi salah satu spot menarik untuk mengabadikan moment perjalanan. 

Tetapi apakah Mansinam hanya menyediakan object religi ini untuk dinikmati sebagai object destinasi wisata? Jawaban kami tentu tidak. Mansinam adalah pulau yang Indah dan kaya potensi, dengan luasan mencapai 400 ha dan sebagai bagian dari ekosistem kepulauan, Pulau Mansinam menyimpan raturan potensi yang melengkapi kekhususannya sebagai pulau religi orang Kristen terutama di Papua. 

Kami pun berusaha untuk menguji jawaban dari pertanyaan diatas melalui perjalanan yang kami lakukan selama liburan ini. 2 hari waktu kami luangkan khusus untuk menikmati kekhususan religi dari pulau Mansinam dan mengexplore potensi lain yang belum banyak terekspose sebagai potensi wisata yang sangat menjanjikan. Ulasan berikut diharapkan memberikan informasi kepada mereka yang sedang penasaran dan memiliki pertanyaan yang sama dengan kami. 

Pontensi Pantai, Karang dan Laut 

Untuk pencinta Diving atau pemula untuk mencoba menikmati keindahan bawah laut Mansinam menjadi titik selam yang direkomendasikan sebagai spot diving. Beberapa titik selam seperti kapal karam di depan dermaga Pulau Mansinam dan Karang Panjang di Kampung Air Salobar adalah beberapa spot diving yang selalu menjadi pilihan beberapa penyedia jasa selam di Manokwari ketika ada Tamu yang ingin mencoba fun diving di Manokwari. 

Selama perjalanan, kami mencatat dan merekam ada lebih dari 15 titip garis pantai pasir putih dengan air jernis dan bersih serta nyaman untuk di nikmati. Salah satu yang cukup memukau adalah pantai Syor Nabo di Kampung Air Salobar. Jaraknya hanya 2 Km dari titik pelabuhan utama pulau mansinam. Pasir panjang yang bersih, putih dan halus dan tutupan pohon palem pantai yang indah menjadi pantai ini sebagai salah satu rekomended spot tuk melepas penat. Pemandangan kota Manokwari dari kejauhan menambah indahnya view yang bisa dinikmati dari pantai ini sambil berenang.

Beberapa titik pantai pasir putih dan karang panjang tempat ikan bermain bisa menjadi pilihan destinasi wisata tambahan terutama bagi penikmat snorkeling untuk menikmati berbagai jenis ikan karang laut dangkal yang varitif. Beberapa titik snorkling tidak jauh dari Kampung Baru Sawido sebelah utara Pulau Mansinam bisa jadi pilihan yang tepat untuk berwisata. 

Tracking/Jogging dan jalan santai 

Satu wisata yang telah kami coba adalah berjalan kaki mengelilingi pulau Mansinam, total hampir 10 Km jarak tempuh dengan jalan setepak melingkar. Jalanan cukup nyaman dan hampir 98% datar sehingga energi yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Kami menghabiskan hampir 2.5 jam berjalan kaki memutari pulau Mansinam. Sepanjang jalan tentu udara segar, suasana tenang, pemandangan pantai yang indah dan suara burung yang merdu menemani perjalanan sehingga tidak membosankan. 


Kalkulasi Jarak Tempuh Jalan Kaki/Jogging Keliling Pulau Mansinam

Pulau Mansinam cukup aman untuk travelling, jogging atau tracking tetapi tentu direkomendasikan agar melakukan perjalanan tidak sendiri untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan. 

Bird Watching, Insect dan Vegetation Observation 

Bagi anda Pencinta Burung, Mansinam bisa jadi tempat yang tepat untuk anda kunjungi pada saat berada di Manokwari. Vegetasi dan tutupan hutan yang masih alami menjadi rumah nyaman bagi beberapa jenis burung yang seperti Merpati hutan dan Burung Cuit/Kenari dada kuning. Tidak sulit menjumpai burung-burung ini, karena mereka bermain hanya disekitar pantai di pepohonan hijau yang ada. 

Selain burung, Mansinam juga adalah rumah nyaman bagi beberapa jenis kupu-kupu, serangga eksotis dan semut raja. Sepanjang jalan kami menemukan lebih dari 8 jenis serangga dan kupu-kupu yang Indah. Vegetasi alami dengan perdu dan bunga hutan ditambah dengan tegakan pohon dan gugusan plots hutan palem laut tentu mewarnai pantai pulau mansinam dengan pilihan wisata lain untuk tujuan-tujuan khusus. Vegetasi daratan dengan tutupan hutan dan pepohonan besar yang banyak dijumpai juga di tanah datar adalah object lain yang bisa dinikmati terutama kesejukan udara dari murni-nya oksigen yang dihasilkan. 

Lokasi Pas tuk Camping dan Outbound 

Camping dan outbound untuk beberapa inisiatif bisa dioptimalkan di pulau ini. Ada beberapa fasilitas dan titik lokasi strategis yang bisa dioptimalkan. Baik disekitar kampung maupun di dekat pantai. Kami menemukan beberapa bangunan mirim home stay sederhana yang Indah tetapi tidak berpenghuni. Kelihatan juga tidak dirawat. Tetapi lokasinya yang berada tidak jauh dari kebun warga dan pantai sangatlah strategis menjadi tempat untuk camping dan outing untuk 2 atau 3 hari melepas penat. 


Belum Tertata dan Dikelola Dengan Baik 

Potensi pulau mansinam yang disebutkan diatas hanyalah sebagian kecil yang baru kami explore. Beberapa potensi lain tentu masih tersimpan dan masih banyak yang bisa diexplore dan di nikmati. Kesan indah dan tenang yang ada sebenarnya sedikit tergannggu karen pulau yang cukup terkenal ini sebenarnya tidak dikelola dan ditata dengan baik untuk memberikan kenyamanan dan kelengkapan berwisata. Beberapa fasilitas dasar penunjang seperti WC/Toilet, papan Informasi, tempat singgah yang nyaman sampai cafe/kedai untuk bersantai tidak tersedia. Padahal jumlah pengunjung yang datang cukup banyak. 

Sampah juga masih menjadi masalah tersendiri yang memperburuk tampilan pulau mansinam. Selain dari pada fasilitasi pembuangan sampah yang tidak ada, juga kesadaran masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah dan kontrol kebersihan pulau juga masih minim. Sampah bertebaran dimana-mana. Bahkan disekitar patung Yesus yang menjadi ikon wisata pulau Mansinam. 

Fasilitas yang disedikan pun tidak beroperasi sebagaimana didesain. Rerumputan bahkan tumbuh menutupi bangunan yang dibangun. Museum yang dibangun tertutup dan tidak jelas apa tujuannya dan apa yang diharapkan dari kehadiran bangunan ini di titik awal pulau. Bagi beberapa turis baru atau pengunjung non Papua bisa jadi mereka kehilangan cerita inti dari kekhususan pulau ini karena tidak adanya papan informasi atau beberap kedai informasi yang bisa menjadi ruang berbagai cerita memperkenalkan pulau Mansinam. 

Kondisi ini cukup disayangkan tentu-nya. Karena tepat didapan pulau Mansinam berdiri bangunan megah yang dikenal dengan kantor pengelola pulau Mansinam. Tidak tau apa fungsinya tetapi fasilitas dan bangun yang ada cukup lengkap dan harusnya akan sangat berguna menyusun rencana besar pengelolaan integratif dari pulau Mansinam sebagaimana Bali dan beberapa daerah pusat pengajaran Islam di Jawa membangunnya. 
Ada satu hotel yang baru dibangun di Kampung Air Salobar, tetapi belum efektif beroperasi. Penginapan ini sendiri sebenarnya ditantangan untuk menyedikan satu paket berbeda dari kenapa Mansinam special dan harus menjadi pilihan destinasi wisata di manokwari. Tentu harapannya penataan dan pengelolaan fasilitasi yang layak bisa dilakukan sehigga mimpi besar Mansinam sebagai pusat wisata religi tetapi juga wisata kepulauan bisa berjalan optimal dan memberikan kesan indah kepada semua pengunjung. 

0 komentar:

Posting Komentar